Ya, silikon digunakan dalam pencetakan 3D, terutama untuk aplikasi yang memerlukan fleksibilitas, biokompatibilitas, dan daya tahan. Pencetakan 3D silikon biasanya menggunakan teknik yang disebut Liquid Additive Manufacturing (LAM) atau Direct Ink Writing (DIW). Hal ini memungkinkan pencetakan dalam keadaan kental seperti gel yang kemudian mengeras menjadi padatan fleksibel, ideal untuk memproduksi komponen yang kompleks dan fungsional.
Sifat silikon membuatnya sangat berguna untuk aplikasi pada perangkat medis (seperti prostetik dan implan), teknologi yang dapat dikenakan, suku cadang otomotif, dan barang konsumsi. Biokompatibilitas dan ketahanan material terhadap suhu ekstrem, bahan kimia, dan sinar UV memperluas kegunaannya melampaui apa yang ditawarkan oleh material pencetakan 3D tradisional, seperti termoplastik.
Pencetakan 3D dengan silikon lebih kompleks dibandingkan dengan polimer standar karena sifatnya yang kental, sehingga printer khusus dan proses pengawetan (seperti pengawetan UV atau termal) sering kali diperlukan.