Biokompatibilitas silikon
mengacu pada karakteristik interaksi bahan silikon ketika bersentuhan dengan organisme (termasuk tubuh manusia), terutama termasuk non-toksik, non-iritasi, non-sensitisasi, non-karsinogenik, dan penolakan non-imun. Berikut ini adalah pengenalan rinci tentang biokompatibilitas silikon:
1. Karakteristik biokompatibilitas silikon
Non-toksisitas: Bahan silikon tidak menghasilkan zat beracun dalam tubuh manusia dan tidak akan menimbulkan efek toksik pada tubuh manusia.
Tidak menyebabkan iritasi: Bahan silikon tidak memiliki efek iritasi pada jaringan biologis dan tidak akan menyebabkan reaksi inflamasi seperti jaringan kemerahan, bengkak, dan nyeri.
Non-sensitisasi: Bahan silikon tidak akan menimbulkan reaksi alergi pada tubuh manusia dan cocok untuk orang dengan kondisi alergi.
Non-karsinogenisitas: Setelah banyak penelitian, telah dipastikan bahwa bahan silikon bersifat non-karsinogenik dan dapat digunakan dengan aman.
Kompatibilitas darah yang baik: Jika bahan silikon bersentuhan dengan darah, tidak akan menyebabkan reaksi koagulasi atau hemolisis, dan cocok untuk pembuatan peralatan medis, dll.
2. Penerapan silikon dalam bidang medis
Karena silikon memiliki biokompatibilitas yang sangat baik, silikon telah banyak digunakan dalam bidang medis. Misalnya:
Tabung silikon medis: Tabung silikon memiliki ketahanan suhu tinggi, ketahanan oksidasi, hidrofobisitas, kelembutan, permeabilitas, ketahanan penuaan dan karakteristik lainnya, serta tidak beracun, tidak berbau, dan non-karsinogenik, sehingga banyak digunakan untuk membuat kateter medis, drainase tabung, dll.
Implan silikon: Implan silikon seperti prostesis payudara dan bahan operasi hidung, karena biokompatibilitasnya yang baik, dapat tetap stabil di dalam tubuh manusia untuk waktu yang lama tanpa menimbulkan reaksi penolakan.
Segel silikon: Segel silikon memainkan peran penting dalam perangkat medis. Penyegelan dan biokompatibilitasnya yang baik menjamin keamanan dan keandalan perangkat medis.
3. Standar pengujian biokompatibilitas silikon
Untuk memastikan biokompatibilitas bahan silikon, standar pengujian yang sesuai telah dirumuskan baik secara internasional maupun domestik. Misalnya:
ISO 10993: Standar evaluasi biokompatibilitas untuk bahan medis dan perangkat medis yang dirumuskan oleh Organisasi Internasional untuk Standardisasi, termasuk uji sitotoksisitas, uji iritasi kulit, uji sensitisasi kulit, dan item uji lainnya.
GB 15979-2002: Standar nasional Tiongkok "Standar Evaluasi Biokompatibilitas untuk Biomaterial Medis" juga menetapkan metode uji biokompatibilitas dan persyaratan untuk bahan silikon.
Standar-standar ini memastikan bahwa bahan silikon dapat mempertahankan biokompatibilitas yang sangat baik selama penerapannya di bidang medis, sehingga menjamin keselamatan dan kesehatan pasien.
Singkatnya, silikon telah banyak digunakan di bidang medis karena biokompatibilitasnya yang baik, dan keamanan serta keandalannya dijamin melalui standar pengujian yang ketat.